Mitos atau Fakta, Kuota Bicara Wanita Lebih Banyak dari Pria

0

 

Ilustrasi wanita berhijab sedang berbicara
Ilustrasi (Foto: Pexels)

Muslimahkertas.web.id, Telah menyebar di kalangan masyarakat, khususnya berita yang beredar di sosial media bahwa kebutuhan bicara wanita mencapai 20.000 kata per harinya, jauh lebih banyak dari pria.  Sedangkan pria mencapai 7000 kata per harinya. Akibat klaim ini, wanita lalu merasa dirinya sering tidak memenuhi kebutuhan bicaranya yang sangat banyak tersebut.

Jumlah Kata Wanita per Hari: Mitos vs. Fakta

Entah dari mana data tentang jumlah kata wanita per hari ini berasal. Hal tersebut tidak didasarkan data ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.  

Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Mehl dan timnya pada tahun 2007 mengungkapkan bahwa perbedaan jumlah kata yang diucapkan antara pria dan wanita tidak signifikan. Studi ini mencatat bahwa wanita mengucapkan rata-rata 16.215 kata per hari, sedangkan pria mengucapkan sekitar 15.669 kata per hari. Tidak terdapat perbedaan jumlah kata yang signifikan antara keduanya.

Adapun data ilmiah yang ada bukan berbicara  jumlah kata maupun dari segi gender, penelitian yang ada misalnya membahas perbedaan komunikasi antara pria dan wanita. Hasil penelitian Tannen menyatakan bahwa wanita lebih sering menggunakan "rapport-talk" untuk membangun hubungan emosional, misalnya dalam percakapan sehari-hari, wanita lebih sering berbagi cerita, mengungkapkan perasaan, dan memberikan dukungan emosional kepada orang lain.

Sementara pria menggunakan "report-talk" untuk menyampaikan informasi atau menunjukkan status. Dalam percakapan, pria cenderung lebih langsung ke inti masalah, berbicara tentang fakta atau solusi, dan lebih jarang mengekspresikan emosi secara terbuka.

Dari hasil penelitian ini, tampak bahwa bukan tentang siapa yang lebih banyak bicara. Tetapi lebih kepada adanya gaya komunikasi khas masing-masing gender akibat pengaruh kultur dan peran sosial.

Baik wanita maupun pria memiliki kecenderungan gaya komunikasi yang tidak sama. Tannen sendiri mengungkapkan bahwa ini bukan tentang perbedaan mutlak, tetapi lebih kepada kecenderungan umum akibat pengaruh budaya dari masing-masing gender.

Kenapa wanita terkesan bawel?

Hoaks tentang kebutuhan kata wanita hingga 20.000 kata per hari seolah dibenarkan dengan kenyataan bahwa wanita identik dengan bawel atau banyak bicara. Meskipun data ilmiah tidak mendukung klaim ini, kesan bahwa wanita lebih "bawel" tetap ada. Sebenarnya, kesan ini muncul bukan karena jumlah kata yang diucapkan, tetapi karena perbedaan gaya komunikasi antara pria dan wanita.

Sebagaimana diungkapkan Tannen seorang pakar linguistik bahwa wanita memang jauh lebih ekspresif dalam mengungkapkan bahasa non verbal. Perhatikan bagaimana wanita dalam sehari-hari bisa menggunakan lebih banyak ekspresi wajah dari mulai senyuman, kontak mata, gestur, tidak seperti laki-laki yang terkesan jarang menggunakan ekspresi yang sifatnya sangat ekspresif tersebut. Pria cenderung berbicara to the point tanpa banyak ekspresi ini dan itu.

Perbedaan cara bicara inilah yang sangat kontras memperlihatkan betapa lengketnya wanita dengan kesan bawel. Padahal baik wanita maupun pria, siapapun mungkin saja bisa lebih banyak bicara maupun sedikit bicara. Hal ini terjadi karena faktor yang kompleks, mungkin saja dipengaruhi karakter personal, konteks pembicaraan, situasi, dan lain sebagainya.  Bukan cuma wanita, pria pun bisa jadi punya karakter banyak bicara. 

Oleh karena itu, selain klaim jumlah kata itu hoaks, banyak bicara juga keliru ketika diperbandingkan berdasarkan gender.

Banyak Bicara dalam Islam

Baik untuk wanita maupun pria, dalam Islam banyak bicara tidak disarankan. Sering berseliweran nasihat bahwa diam itu bijaksana, tetapi bukan dalam konteks diam yang berpotensi menghambat komunikasi. Tentu diam di sini untuk hal-hal yang dikhawatirkan tidak mampu berbicara dengan baik.

Tentu Islam tidak melarang siapapun berbicara, apalagi berbicara yang baik dan benar, yang dilarang adalah banyak bicara. Sebagaimana banyak tertawa dan banyak makan dapat menyebabkan banyak mafsadat, begitupun banyak bicara.

Seorang muslim sejati, sebagaimana sabda Nabi, adalah yang selamat dari lisan dan tangannya. Betapa banyak dosa yang berkelanjutan dan kontinyu yang bahkan membesar hanya karena satu sumber utama, yaitu lisan yang tak dijaga.

Akhir kata, terlepas dari cara berkomunikasi yang cenderung berbeda antara pria dan wanita, keduanya sama-sama mempunyai kewajiban menjaga lisan. Banyak bicara yang berlebihan harus diwanti-wanti karena dapat menjadi pemicu timbulnya keburukan.

Adapun klaim tentang jumlah kata harian, hendaknya kita tidak menelan berita itu mentah-mentah. Faktanya, pernyataan ini tidak ditunjang data ilmiah. 

Selain hoaks, dikhawatirkan hal ini juga bisa menjadi pembenaran wanita untuk menyalurkan kebutuhan kata-katanya melalui pelampiasan negatif seperti gosip dan ghibah, atau menjadi senjata pembenaran untuk menyalurkan kata-kata lewat pelampiasan negatif lainnya.

Demikian mitos atau fakta tentang kebutuhan atau kuota bicara wanita yang mencapai 20.000 kata per hari yang ternyata merupakan klaim yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Yuk belajar untuk memfilter segala jenis berita, agar kita tidak termakan hoaks atau bahkan menyebarkan hoaks.


Daftar Pustaka

Mehl, M. R., Vazire, S., Ramirez-Esparza, N., Slatcher, R. B., & Pennebaker, J. W. (2007). Are Women Really More Talkative Than Men?. 

Tannen, D. (1990). You Just Don't Understand: Women and Men in Conversation. New York: William Morrow.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top