Positioning Bisnis: Cara Menentukan Posisi Brand di Pikiran Konsumen

0

 

Positioning bisnis
Ilustrasi (Foto: Unsplash) 


Muslimah Kertas - Dalam dunia bisnis, produk yang bagus belum tentu laku. Banyak usaha yang kualitasnya baik, tetapi sulit berkembang karena tidak diingat oleh konsumen. Di sinilah konsep positioning berperan. Positioning bukan tentang apa yang ingin kita katakan, melainkan apa yang akhirnya melekat di pikiran orang tentang brand kita.

Setiap hari, konsumen dibanjiri ratusan pesan promosi. Otak manusia secara alami akan menyaring informasi dan hanya menyimpan hal yang paling relevan dan mudah dipahami. Positioning membantu brand mengambil satu tempat yang jelas di tengah keramaian tersebut. Tanpa positioning, brand akan terasa biasa dan mudah terlupakan.

Positioning bukan slogan dan bukan juga logo. Ia adalah kesan utama yang muncul ketika nama brand disebut. Bisa tentang harga, kualitas, fungsi, atau nilai tertentu yang dirasakan konsumen.

Apa itu Positioning

Konsumen jarang membandingkan semua produk secara detail. Mereka memilih berdasarkan persepsi yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika sebuah brand sudah diposisikan sebagai yang praktis, sehat, atau terpercaya, konsumen akan langsung mengingatnya saat membutuhkan solusi tersebut.

Tanpa positioning yang jelas, konsumen harus berpikir terlalu keras untuk memahami apa keunggulan sebuah brand. Ketika otak harus bekerja lebih berat, kemungkinan membeli justru menurun. Karena itu, brand yang posisinya jelas lebih mudah dipilih, meski produknya tidak selalu paling unggul secara teknis.

Positioning juga membantu membedakan brand dari pesaing. Bukan dengan menjadi segalanya, tetapi dengan menjadi sesuatu yang spesifik dan relevan.

Banyak pelaku bisnis mengira positioning ditentukan oleh apa yang mereka tulis di profil atau kemasan. Padahal positioning terbentuk dari pengalaman konsumen secara utuh. Mulai dari cara brand berkomunikasi, konsistensi pesan, hingga bagaimana produk dirasakan setelah digunakan.

Jika sebuah brand terus-menerus menyampaikan pesan yang sama, otak konsumen akan membentuk asosiasi. Dari situlah positioning lahir. Sebaliknya, pesan yang berubah-ubah akan membuat brand sulit dipercaya dan tidak memiliki tempat yang jelas.

Karena itu, positioning tidak bisa dibangun secara instan. Ia terbentuk melalui pengulangan dan konsistensi.

Cara Menentukan Positioning 

Langkah awal menentukan positioning adalah memahami siapa konsumen yang ingin dilayani. Positioning tidak bisa ditujukan untuk semua orang. Semakin spesifik targetnya, semakin mudah pesan diterima.

Setelah itu, pahami masalah utama yang dihadapi konsumen tersebut. Positioning yang kuat selalu berangkat dari kebutuhan nyata, bukan dari keinginan penjual. Brand yang berhasil adalah brand yang mampu menjawab satu masalah dengan sangat jelas.

Langkah berikutnya adalah memilih satu pesan utama yang ingin ditanamkan. Terlalu banyak pesan akan melemahkan positioning. Lebih baik sederhana, tetapi konsisten dan mudah diingat.

Positioning sering terdengar seperti konsep besar yang hanya cocok untuk perusahaan besar. Padahal, justru bisnis kecil membutuhkan positioning yang jelas agar tidak tenggelam di pasar.

Untuk pebisnis pemula, positioning cukup dimulai dari satu kejelasan sederhana. Apa yang membedakan produk ini dari yang lain dan untuk siapa produk ini dibuat. Jawaban ini sudah cukup menjadi fondasi awal.

Kesederhanaan positioning memudahkan konsistensi. Brand kecil yang konsisten justru sering terlihat lebih meyakinkan dibanding brand besar yang komunikasinya berubah-ubah.

Positioning dan Branding

Positioning adalah arah, sedangkan branding adalah cara. Positioning menjawab pertanyaan ingin dikenal sebagai apa, sementara branding menjawab bagaimana caranya agar dikenal seperti itu. Tanpa positioning, branding hanya menjadi hiasan tanpa makna.

Branding yang baik selalu selaras dengan positioning. Bahasa, visual, dan cara berinteraksi harus mendukung kesan yang ingin dibangun. Jika tidak selaras, konsumen akan merasakan ketidakkonsistenan dan kepercayaan sulit terbentuk.

Karena itu, positioning sebaiknya ditentukan sebelum terlalu jauh membangun branding.

Kesalahan Umum Pebisnis Pemula dalam Menentukan Positioning

Banyak pebisnis pemula memulai usaha dengan niat baik, tetapi tanpa arah yang jelas. Kesalahan paling umum adalah ingin menjual ke semua orang sekaligus. Akibatnya, pesan brand menjadi terlalu umum dan tidak meninggalkan kesan kuat di benak konsumen.

Kesalahan lainnya adalah meniru pesaing tanpa memahami alasan di balik keberhasilan mereka. Ketika positioning hanya menyalin, brand kehilangan keunikan dan sulit bersaing secara jangka panjang.

Ada pula yang terlalu fokus pada produk, tetapi lupa bahwa konsumen membeli berdasarkan persepsi. Produk boleh sama, tetapi posisi di pikiran konsumen bisa sangat berbeda.

Tanda Positioning Mulai Terbentuk

Positioning yang berhasil bisa dirasakan dari respons konsumen. Ketika konsumen mulai menyebut brand dengan kata-kata tertentu secara spontan, itu pertanda positioning mulai tertanam.

Ciri lainnya adalah proses penjualan terasa lebih mudah. Konsumen tidak perlu dijelaskan panjang lebar karena mereka sudah memiliki persepsi awal yang sesuai dengan positioning brand.

Selain itu, konten dan promosi menjadi lebih terarah. Pebisnis tidak lagi bingung mau bicara apa, karena pesan utamanya sudah jelas.

Positioning bukan strategi besar yang hanya berlaku untuk perusahaan besar. Justru bagi bisnis kecil dan pemula, positioning adalah fondasi penting agar tidak tersesat di pasar yang ramai. Dengan positioning yang jelas, brand lebih mudah diingat, dipercaya, dan dipilih.

Menentukan positioning berarti berani fokus dan tidak ingin menyenangkan semua orang. Ketika brand tahu posisinya, langkah bisnis dan marketing akan terasa lebih ringan dan terarah.

Banyak pebisnis pemula merasa ragu karena takut tidak sehebat kompetitor. Positioning membantu mengalihkan fokus dari membandingkan diri dengan orang lain, menjadi fokus pada keunikan sendiri.

Dengan positioning yang jelas, pebisnis tahu apa yang perlu disampaikan dan apa yang tidak perlu dikejar. Ini mengurangi kelelahan mental dalam berbisnis.

 Semoga bermanfaat! 

Tags

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)
To Top